Bersemangatlah di 10 hari terakhir di BULAN RAMADHAN.....
Sepertiga terakhir bulan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari 1,000 bulan. Suri tauladan kita Nabi saw dahulu bersungguh-sungguh untuk menghidupkan 10 hari terakhir tersebut dengan amalan melebihi waktu-waktu lainnya. Sebagaimana yang dikatakan Aisyah r.a, "Rasulullah saw sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan melebihi kesungguhan baginda di waktu yang lainnya." (HR Muslim)
Aisyah r.a juga mengatakan, "Apabila Nabi saw memasuki 10 hari terakhir (bulan Ramadhan), baginda mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para isteri baginda) menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya." (HR Bukhari dan Muslim)
KEUTAMAAN LAILATUL QADAR.....
Diantara kemuliaan tersebut adalah Allah mensifatinya dengan amalan yang penuh keberkahan. Allah SWT berfirman yang ertinya, "Sesungguhnya Kami menurunkannya (AL-QURAN) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS. Ad Dukhan : 3-4)
Sebagaimana juga yang difirmankan Allah dalam surah Al-Qadr. Allah berfirman yang ertinya, " Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan." (QS. Al Qadar : 1)
Keberkatan dan kemuliaan yang dimaksud disebutkan dalam ayat selanjutnya yang ertinya, "Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1,000 bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadar : 3-5)
BILA TERJADINYA MALAM LAILATUL QADAR?????
Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan sebagaimana sabda Nabi saw, "Carilah Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan." (HR Bukhari)
Terjadinya Lailatul Qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap sebagaiman hadith dari Ibnu Umar r.a Nabi saw bersabda, "Carilah Lailatul Qadar di 10 malam terakhir namun, jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada 7 malam yang tersisa." (HR Muslim)
Dan yang memilih pendapat bahawa malam Lailatul Qadar pada malam ke 27 sebagaimana ditegaskan oleh Ubay bin Ka'ab r.a. Namun, pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar dalam Fathul Baari bahawa Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjil dari 10 malam terakhir dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Hal ini tergantung kehendak dan hikmah Allah SWT. Rasulullah saw bersabda, "Carilah Lailatul Qadar di 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan pada 9, 7 dan 5 malam yang tersisa." (HR Bukhari)
Hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tentang terjadinya malam Lailatul Qadar diantaranya adalah agar terbedakan antara orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari malam tersebut dengan orang yang malas. Ini kerana orang yang benar-benar ingin mendapatkan sesuatu tentu akan bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Hal ini juga sebagai rahmat Allah agar hamba memperbanyakkan amalan pada hari-hari tersebut, dengan demikian mereka semakin bertambah dekat denganNya dan akan memperoleh pahala yang amat banyak. Semoga Allah mempermudahkan kita memperoleh malam yang penuh keberkahan itu.
DOA DI MALAM LAILATUL QADAR.....
Memperbanyakkan doa pada malam Lailatul Qadar sangatlah dianjurkan. Doa yang dianjurkan Nabi saw sebagaimana terdapat dalam hadith dari Aisyah r.a berkata, "Katakanlah padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam Lailatul Qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya? Baginda menjawab, "Katakanlah Allahumma innaka 'affuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni (ertinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku.") (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Ash Shohihah)
TANDA MALAM LAILATUL QADAR.....
1. Udara dan angin terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas r.a Rasulullah saw bersabda,
"Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga
tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-
merahan." (HR Ath Thoyalis. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya);
2. Malaikat menurunkan ketenangan sehinggan manusia merasakan ketenangan tersebut dan
merasakan kelazatan dalam beribadah yang tidak dapat pada hari-hari yang lain;
3. Manusia dapat melihat malam mini dalam mimpinya sebagaimana pernah terjadi pada
sebahagian sahabat; dan
4. Matahari akan terbit pada pada pagi hari dalam keadaan cerah, jernih, tidak ada sinar. Dari
Abi bin Ka'ab bahawa Rasulullah saw bersabda yang ertinya, "Subuh hari dari malam
Lailatul Qadar matahari terbir tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hinggan matahari
itu naik." (HR Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II / 149 - 150)
[Sumber : buletin dakwat at Tauhid, 12 Ramadhan 1429 / 12 September 2008]
[copied from sadat weblog]
No comments:
Post a Comment